Kolak Panas BPS Kabupaten Padang Lawas Menjangkau Dinas Koperasi dan Perdagangan Kab. Padang Lawas

Data dan statistik merupakan produk penting yang dapat dimanfaatkan oleh berbagai Kementerian/Lembaga/OPD sebagai dasar membuat kebijakan, monitoring, dan evaluasi program dan kebijakan terkait. Urgensi tersebut mengharuskan Kementerian/Lembaga untuk menghasilkan data yang berkualitas. Oleh karena itu, untuk mendukung penyelenggaraan data prioritas dan statistik sektoral yang berkualitas di Kabupaten Padang Lawas, BPS Kabupaten Padang Lawas melalui program KOLAK PANAS (Kolaborasi Statistik Padang Lawas) mulai melakukan pembinaan statistik sektoral sejak tahun 2023 yaitu pada Dinas Kesehatan, Dinas Pertanian dan Kehutanan, serta Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.

Penyelenggaraan komitmen pembinaan statistik sektoral didasarkaan oleh amanat Peraturan Presiden No. 39 Tahun 2019 tentang Satu Data Indonesia. Dalam Perpres tersebut dijelaskan bahwa data dan statistik harus memenuhi standar data, metadata, interoperabilitas data, serta menggunakan kode referensi dan data induk. Melalui program tersebut maka diharapkan bahwa setiap Kementerian/Lembaga/OPD dapat menghasilkan data yang akurat, mutakhir, terpadu, dapat dipertanggungjawabkan, dan mudah diakses. Pembinaan statistik sektoral ini juga menjalankan program Evaluasi Penyelenggaraan Statistik Sektoral (EPSS) yang telah diselenggarakan pada tahun 2023.

Pada hari Rabu, 7 Februari 2024, BPS Kabupaten Padang Lawas melanjutkan program Kolak Panas pada Dinas Koperasi dan Perdagangan Kabupaten Padang Lawas yang bertempat di Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Padang Lawas. Program Kolak Panas ini tidak hanya dihadiri oleh Dinas Koperasi dan Perdagangan, tetapi juga dihadiri oleh Dinas Komunikasi dan Informatika serta Bappeda Kabupaten Padang Lawas. Kegiatan ini dibuka oleh sambutan dari Kepala BPS Kabupaten Padang Lawas, Bapak Oliver Bobby Reynold Simarmata, SST., M.Si., yang juga menegaskan pentingnya program pembinaan statistik sektoral guna menghasilkan data yang berkuaiitas. “Pentingnya membunyikan data melalui statistik sehingga menjadi informasi yang bermanfaat melalui analisis statistik dengan visualisasi, secara deskriptif, dan secara berkelanjutan (series).”

Kemudian dilanjutkan dengan pemaparan dengan topik ‘Percepatan Ekonomi dengan Kolaborasi Statistik Sektor Koperasi, Industri, dan Perdagangan’ yang disampaikan oleh Bapak Deo Peter Surbakti, SST., M.Sc. “Diskoperindag menjadi salah satu OPD prioritas yang menjadi tujuan BPS Kabupaten Padang Lawas untuk dilakukan pembinaan statistik sektoral. Hal tersebut didasarkan oleh Kabupaten Padang Lawas masih mengandalkan sektor pertanian sebagai sektor unggulan kontributor perekonomian. Padahal di Indonesia, UMKM merupakan penyumbang terbesar sektor perekonomian di Indonesia serta tenaga kerja di Indonesia sebagian besar bekerja di sektor UMKM.”

Kunjungan ini disambut dengan baik oleh Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan yang tercermin dari banyaknya peserta yang hadir pada acara tersebut. Terkait penyediaan metadata melalui pendaftaran usaha dan pendataan profil usaha dan insustri lengkap besar, sedang, kecil dan mikro, Diskoperindag masih menghadapi beberapa kendala. Kabid Perindustrian, Bapak Indra Fatrizal Nasution, S.T. menyatakan bahwa, “Sulit untuk menjangkau beberapa industri di Kabupaten Padang Lawas yang tidak mau dikunjungi untuk didata, bahkan dengan surat edaran dari provinsi. Masih terdapat 4 dari 11 perusahaan yang belum didata secara lengkap di SIINas (Sistem Informasi Industri Nasional). Oleh karena itu, pendataan lengkap tersebut masih belum bisa diwujudkan oleh Diskoperindag.” Keluhan tersebut ditanggapi oleh BPS, “Kunjungan ke Perusahaan-perusahaan tersebut bisa kita lakukan bersama dengan kolaboratif ketika BPS melakukan pendataan ke perusahaan-perusahaan tersebut.” Selain itu, Kabid Perdagangan, Ibu Magdalena Harahap, S.Sos., juga menyampaikan keluhan terkait penyajian data survei harga harian menanggapi pemaparan mengenai data yang disampaikan oleh BPS, “Kami sulit memahami data yang kami kumpulkan secara harian mengenai harga komoditas-komoditas di pasar. Ternyata BPS memanfaatkan data kami menjadi IPH (Indeks Perkembangan Harga) yang lebih informatif dan mudah dipahami.”

Untuk mendukung penyelenggaraan Satu data Indonesia (SDI) di Kabupaten Padang Lawas maka perlu penerapan standar-standar SDi, salah satunya melalui metadata statistik. “Metadata statistik merupakan dasar untuk pengajuan rekomendasi statistik (Romantik) oleh OPD. Metadata tersebut memuat konsep, definisi, satuan, kode SDS (Standar Data Statstik), dan komponen lainnya untuk semua indikator dan variabel yang akan berkaitan dengan data yang dihasilkan Diskoperindag yang dapat diakses melalui indah.bps.go.id. Metadata kegiatan statistik sektoral memuat informasi yang menggambarkan penyelenggaraan kegiatan statistik sektoral.”, ujar Bapak Lukmi Hidayat, S.Tr.Stat. yang melanjutkan pemaparan mengenai metadata statistik.

Respons positif dari Diskoperindag menjadi harapan baru untuk mewujudkan Satu Data Indonesia. Dengan hadirnya perwakilan dari Bappeda sebagai Sekretariat SDI dan Dismkominfo sebagai Wali Data SDI turut meningkatkan koordinasi atas penyediaan data-data sektoral yang sangat dibutuhkan oleh Pemerintah daerah maupun Pusat. Kerjasama antara BPS dan Diskoperindag akan terus berlanjut untuk penyediaan metadata statistik dan Satu Data Kabupaten Padang Lawas dengan ditentukannya satu operator Diskoperindag yang akan ditugaskan sebagai operator data yang akan menginput data-data sektoral pada portal KOLAK PANAS yang diinisiasi oleh BPS Kabupaten Padang Lawas sebelum Portal Satu Data Padang Lawas dapat diwujudkan. Selanjutnya acara diakhiri dengan sesi foto bersama dengan seluruh panitia dan peserta Pembinaan Statistik Sektoral.